1st FILBA National Workshop “Empowering Language Institutions through Quality Assessment, Practical Teaching, and Creative Materials Development”

Yogyakarta, 02-03 Juli 2025, bertempat di LTC Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Kepala UPT Bahasa Inggris Universitas Dehasen Bengkulu, Eli Diana, M. Pd., CDS. menghadiri acara 1st FILBA National Workshop “Empowering Language Institutions through Quality Assessment, Practical Teaching, and Creative Materials Development” sebagai salah satu komitmen UPT Bahasa Inggris untuk meningkatkan mutu layanan. Acara dibuka oleh Ketua FILBA, Dr. Soni Tantan Tandiana.

Pada hari pertama yang merupakan narasumber pertama adalah Jepri Ali Saiful, Ph.D. (Kepala Pusat Bahasa dan Dosen Tetap Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, Universitas Muhammadiyah Surabaya) menyajikan tentang “Research within a university language center” yang dilanjutkan dengan presentasi dari UPT Universitas Tanjungpura oleh Dr. Stella Pransisca yang menyajikan transformasi Untan dan program-program serta kemitraan inspiratif untuk sebuah lembaga bahasa. Berikutnya adalah presentasi dari NEAS Australia, Richard Stevenson tentang “Language Service Quality anda Standardization“. Presentasi terakhir pada hari pertama diisi oleh Ruth Goode, Direktur RELO (Regional English Language Office) melalui Zoom. Berikutnya adalah paparan dari The Regional English Language Office is part of the Public Diplomacy section of the U.S. Embassy in Jakarta yang membagikan banyak trik pendekatan pengajaran bahasa Inggris baik secara daring maupun secara digital (web, homepage, dan link-link).

Pada hari ke-2 diawali dengan presentasi Prof. Tan Bee Tin dari University of Auckland, New Zealand yang mengusung tema “Creativity in the Language Classroom: Engaging Language Learners“. Pada sesi berikutnya hingga penutup diisi oleh Yuta Otake dari Mangrove Education, USA yang memaparkan sekaligus praktik mengajar bahasa Inggris dengan tema “From Teacher to Influencer: Marketing Your Message: Influence, Engagement, and Action“. Pada agenda ini seluruh peserta workshop lebih banyak praktik, baik secara individu, berpasangan, maupun kelompok.

Dari kegiatan tersebut terlihat bahwa sebuah lembaga bahasa memiliki tugas-tugas pokok yang signifikan di sebuah universitas. Pengembangan SDM (personil lembaga) perlu dilakukan secara berkala untuk mengikuti perkembangan zaman. Guru/dosen bahasa Inggris dituntut untuk kreatif dan memiliki brand sendiri sebagai seorang pengajar. Dalam waktu dekat, hasil workshop ini akan diagendakan untuk di-diseminasikan di UPT Bahasa Inggris untuk membangkitkan semangat dan motivasi para pengajar dalam mengajar bahasa Inggris di Universitas Dehasen Bengkulu.